Senin, 07 Februari 2011

budidaya ikan air tawar

   
Budidaya ikan air tawar merupakan usaha yang menjanjikan keuntungan bisa dirasakan mulai dari 10.000 ribu – jutaan rupiah perbulan. Saat ini saya dapat merasakan penghasila dari bisnis ini anatara 300.000 ribu sampai 1,5 juta stiap bulan, cukup lumaya untuk tambahan penghasilan saya setiap bulan ^.^
contoh budidaya ikan air tawar yang biasa digunakan untuk komsumsi: ikan nila, ikan lele, ikan gurami, ikan patin, ikan mujair, belut, dan lobster air tawar. Selain digunakan untuk komsumsi, ikan air tawar bisa digunakan untuk ikan hias.
Di pasaran, harga ikan air tawar relative terjangkau, dimulai dari harga 9.000 per-Kg samapai 30.000 ribu per-Kg. Ikan biasanya dijual dalam keadaan hidup atau mati. Biasanya menggunakan es balok kalau ikan dalam keadaan mati dan mengunakan kantong plastik dan diberi oksigen kalau ikan dalam keadaan hidup.
Keberhasilan budidaya ikan air tawar ditentukan oleh faktor lingkungan. Tanah liat atau lempung sangat baik untuk pembuatan kolam. Demikian pula untuk tanah beranjangan atau terapan dengan kandungan liatnya 30 persen.
Kedua jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor. Faktor lingkungan dapat berpengaruh terhadap cita rasa ikan, misalnya bau tanah atau lumpur.
Hal lain yang sangat penting diperhatikan dalam budidaya ikan air tawar adalah mutu air. Sumber air bisa berasal dari air sungai, hujan, atau tanah.
Mutu air yang diperlukan untuk budi daya ikan air tawar haruslah memenuhi beberapa persyaratan berikut: oksigen terlarut sekitar 5-6 ppm, karbondioksida terlarut kurang dari 25 ppm, pH antara 6,7-8,6, suhu 25-30oC dengan perbedaan suhu antara siang dan malam tidak lebih dari 5oC, serta tidak tercemar bahan kimia beracun, minyak, ataulimbah pabrik.
Air yang terlalu keruh tidak baik untuk kehidupan ikan karena endapan lumpurnya terlalu tebal dan pekat, sehingga dapat mengganggu penglihatan ikan dalam air dan menyebabkan nafsu makannya berkurang. Semakin banyak dan beragam biota air yang terdapat di dalam perairan, semakin tinggi tingkat kesuburannya.
Budidaya ikan air tawar lebih mudah dibandingkan dengan ikan air laut. Sebagai contoh ikan mas, sangat mudah sekali dilakukan karena toleransi terhadap lingkungan sangat tinggi. Meski demikian, dalam kenyataannya perkembangan ketersediaan dan konsumsi ikan air laut lebih besar daripada ikan air tawar.
Kendala utama budidaya ikan air tawar adalah diperlukan waktu dan biaya yang cukup tinggi. Komponen biaya meliputi: persiapan kolam, pemilihan induk, pemijahan, penetasan, dan pendederan. Biaya lain yang dianggap cukup tinggi adalah untuk pakan dan pemeliharaan terhadap hama dan penyakit ikan.
Namun, ikan merupakan bahan pangan yang sangat mudah mengalami kerusakan. Berbagai jenis bakteri dapat menguraikan komponen gizi ikan menjadi senyawa-senyawa berbau busuk dan anyir, seperti indol, skatol, H2S, merkaptan, dan lain-lain.
Beberapa bakteri patogen (penyebab penyakit), seperti Salmonella, Vibrio, dan Clostridium, sering mencemari produk perikanan. Ini menjadi resiko tersendiri dalam budidaya ikan air tawar.
Beberapa faktor penyebab kerusakan ikan air tawar adalah:
1. Kadar air cukup tinggi (70-80 persen dari berat daging) yang menyebabkan mikroorganisme mudah tumbuh dan berkembang biak.
2. Secara alami, ikan mengandung enzim yang dapat menguraikan protein menjadi putresin, isobutilamin, kadaverin, dan lain-lain, yang menyebabkan timbulnya bau tidak sedap.
3. Lemak ikan mengandung asam lemak tidak jenuh ganda yang sangat mudah mengalami proses oksidasi atau hidrolisis yang menghasilkan bau tengik.
4. Ikan mempunyai susunan jaringan sel yang lebih longgar, sehingga mikroba dapat dengan mudah mengggunakannya sebagai mediapertumbuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar